Sifat Dataran Tinggi Gayo Aceh
Pegunungan yang terkenal Aceh Tengah di dataran tinggi Gayo merupakan pegunungan pinus yang indah. Di sini adalah salah satu tempat pedalaman yang belum seperti kota, namun kita bisa menjamahnya melalui darat. Ada Danau Tawar yang dikelilingi bukit-bukit menjulang tinggi, terletak di tengah-tengah kota Takengon menjadi daya tarik yang begitu indah. Sebuah kelompok kecil dengan etnis dan gaya bahasa mereka sendiri berkumpul di sini seakan di sinilah rumah surga bagi mereka. Walaupun termasuk pedalaman, banyak masyarakat, kiyai dan alim ulama yang berpendidikan tinggi di sini.
Gayo punya tarian sendiri yang dinamakan tari saman, budaya khas aceh. Dahulunya tari saman digunakan sebagai media dalam berdakwah menyebarkan pesan-pesan dalam ajaran islam. Cerminan dari tarian ini berisi pendidikan, agama, tatakrama, kepahlawanan, solidaritas dan kebersamaan. UNESCO secara resmi mengakui tarian saman sebagai tradisi yang berasal dari Aceh pada 24 november 2011. Tentunya, hal tersebut sebagai upaya perwujudan warisan budaya di dunia. Asosiasi Pariwisata ASEAN (ASEANTA) menyebut tarian Saman sebagai upaya pelestarian budaya ASEAN terbaik pada Penghargaan ASEANTA ke-25 untuk Keunggulan 2012.
Green Bean atau biji kopi gayo
merupakan warisan yang paling terkenal. Pengunjung dari berbagai negara
tidak akan sulit mendapatkan kopi gayo di menu kedai kopi maupun resto.
Kopi-kopi sepesial di sini berasal dari dataran tinggi Gayo di Aceh
Tengah, di mana tempat tersebut ditanam secara organik oleh para
petaninya.
Perkebunan kecil di dataran tinggi yang didominasi oleh petani ini
terletak di tiga kabupaten ; Aceh Tengah, bener meriah dan Gayo Lues.
Luas masing-masing perkebunan yang diolah secara tradisional berjumlah
48.500 hektar, 7.000 hektar dan 39.000 hektar.